Di Manjaro saya menggunakan enviroment KDE. Seperti ini penampakan KDE :
Manjaro KDE
Saya sangat suka dengan UI dari Manajaro KDE, tampilannya sangat modern dan simple dan user friendly bisa dibilang mirip Windows 10 dengan transparent background. Selain tampilannya yang keren ternyata Manjaro ini sangat ramah spek. Saya menginstall distro ini dilaptop low spec saya yang biasa saya jadikan tumbal untuk mengoprek. Dengan spesipikasi AMD A4 5000 1.5 Ghz (4 core 4 thread) dengan radeon HD 8330 dan RAM 4GB. Distro ini saat diawal booting hanya makan RAM sekitar 300mban saja.
Manjaro sudah disediakan bloatware seperti LibreOffice, Audacious (pemutar musik), VLC Video Player, Firefox web browser, dan juga file explorer bernama Thunar.
Pada Manjaro KDE untuk mendownload atau menginstall software baru bisa menggunakan GUI installer Octopus, berbeda dengan Manjaro dengan environment lainnya yang menggunakan GUI installer bernama Pacman. User juga dapat menggunakan terminal untuk menginstall software seperti pada distro linux lainnya.
Kesan saya sangat menggunakan Distro sangat memusakan karena sangat enteng dijalankan di spek rendah dan juga sudah terdapat software word processing jadi bisa langsung ngetik untuk mengerjakan tugas. Dan juga tidak terdapat bug pada laptop saya saat menggunakan distro ini. Distro ini berada pada nomor 1 di Distrowatch pada pertama kali saya menggunakanya namun, sekarang sudah disaingi oleh MX Linux di tahun 2019 ini.
0 comments:
Post a Comment